Lintong diambil dari nama daerah Lintong Nihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan (koreksi dari Alvin), di Tapanuli Utara. Kopi ini termasuk jenis arabika. Yang menjadi ciri khas kopi arabika adalah rasanya yang lebih lembut (mild) tetapi terasa kental, memiliki aroma wangi, dan rasa asam yang khas. Kopi ini cocok bagi
anda yang gemar meminum kopi tubruk atau espresso.
Ada sejarah unik dibelakang kopi Lintong. Hingga sekarang banyak penduduk di Tapanuli Utara yang enggan meminum kopi lintong. Mereka menganggap kopi ini beracun. Varian kopi arabika ini didatangkan oleh VOC pada tahun 1750. Setelah meminum kopi tersebut mereka mengaku sakit perut, bahkan ada yang diare. Anehnya mereka tetap menanam kopi tersebut sebagai pendapatan utama.
Mungkin saja anggapan beracun itu disebabkan oleh rasa asam yang dihasilkan oleh kopi tersebut. Untuk mengurangi rasa asam, kita bisa mencampurkan dengan jenis kopi robusta. Untuk masalah kualitas, kita tidak perlu khawatir. Kopi lintong adalah salah satu kopi terbaik yang telah diakui dunia. Salah satu produk yang memanfaatkan kopi ini adalah Starbuck: Black Apron Exclusives.
Kita tidak perlu jauh-jauh datang ke Sumatera untuk menikmati kopi ini. Biasanya cafe-cafe tertentu atau coffee shop juga menjual jenis kopi ini. Salah satunya kopi yang saya nikmati, dibeli di salah satu cafe di Jakarta. Dan rasanya hmmm, mantap, pahitnya pas, dan tidak asam. Yang pasti bikin semangat di siang hari, bikin melek di malam hari.
catatan: kopi mengandung cafein yang berbahaya bagi kesehatan apabila dikonsumsi dalam jumlah banyak.
Sumber artikel: http://sauskecap.com/kopi-lintong-sumatera/
sumber Gambar: http://www.agriculturesource.com/p-arabica-lintong-grade-1-coffee-beans-264842.htm