Saat ini, kopi merupakan salah satu minuman paling populer di seluruh dunia. Kita benar-benar dapat mengategorikan pecinta kopi di seluruh dunia menurut tradisi berikut:
* Timur Tengah
* Eropa Selatan dan Amerika Latin
* Eropa Utara, Benua Eropa
* Amerika Utara dan negara-negara berbahasa Inggris lainnya.
Sebagai daerah dengan produksi kopi dan tradisi minum kopi tertua, budaya kopi Arab Saudi memiliki sejarah yang panjang seperti peradabannya. Saat ini, Arab Saudi masih terasa sangat khusus dalam hal cita rasa, gaya, dan suasana minum kopi.
Di Arab Saudi, jika Anda diundang ke rumah seseorang untuk minum kopi, hal itu menandakan tuan rumah mengekspresikan rasa hormatnya kepada Anda dengan cara paling tulus. Oleh karenanya, sebagai tamu, Anda juga harus merespon undangannya dengan penghargaan dari hati paling dasar.
Ketika Anda berkunjung, pastikan untuk berperilaku rendah hati dan hormat; pujilah cita rasa kopi yang disajikan saat meminumnya. Satu hal yang harus diingat, jangan pernah minum air bahkan ketika mulut Anda penuh dengan kopi. Karena dengan demikian menandakan Anda tidak puas dengan suguhan kopinya dan dapat melukai perasaan tuan rumah.
Arab Saudi memandang penting perihal minum kopi. Mereka menaruh perhatian besar terhadap etiket dan prosedur minum kopi. Mereka memiliki seperangkat aturan minum kopi tradisional, sangat mirip dengan prosedur masyarakat China dan Jepang ketika minum teh. Sebelum minum kopi, rakyat Saudi akan membakar dupa dan rempah-rempah yang tersebar di sekitar kopi yang akan dikonsumsi. Setelah itu, baik tamu dan tuan rumah akan membicarakan secara rinci kualitas kopi mulai dari warna hingga aroma dan menghargai prosedur menghidangkan kopi. Akhirnya, kopi siap diseduh.
Masyarakat Eropa Selatan dan Amerika Latin biasanya minum secangkir kopi di pagi dan sore atau malam hari. Kegemaran mereka akan kopi mulai dari biji kopi panggang, setengah pahit, setengah manis dan biji kopi dengan sedikit rasa hangus. Yang terbaik adalah kopi tubruk dengan mesin Espresso; warnanya gelap dan aromatik, dengan lapisan busa di atas dan butiran-butiran halus di dasar cangkir.
Di pagi hari, orang menikmati secangkir kecil espresso dicampur dengan susu panas dalam mangkuk atau cangkir. Penggemar kopi memegang mangkuk atau cangkir dengan dua tangan: panas dari kopi akan menghangatkan tangan mereka saat mengendus aroma. Masyarakat Eropa Selatan memiliki selera yang sama dengan orang Timur Tengah, karena mereka sama-sama gemar menikmati secangkir kopi hitam dengan campuran rasa pahit dan manis.
Masyarakat Eropa Utara dan kontinen Eropa gemar akan rasa yang berbeda dengan masyarakat Timur Tengah. Pertama-tama, tidak terdapat butiran-butiran pada kopi dan rasa kopi tidak terlalu berat. Biji kopi berwarna coklat: menyeduhnya bisa dengan mesin (mesin Espresso dapat menciptakan sajian khas Italia, Cappuccino, Wina, dan kopi susu Prancis).
Bagi negara-negara berbahasa Inggris, masyarakatnya senang menikmati secangkir kopi yang dicampur dengan susu dan gula. Karena kopi terasa lebih ringan, sehingga, rasa susu dan gula akan memengaruhi rasa kopi asli.
Budaya minum kopi menjadi populer selama Perang Dunia II di Amerika Utara. Untuk menurunkan biaya kopi, kopi khas Amerika dibuat dari satu panci besar dan disimpan di dalam mesin penghangat. Akibatnya, rasa kopi sangat ringan.
Saat ini, peminum kopi khas Amerika akan memperlakukan kopi sebagai minuman keseharian baik saat melakukan pekerjaan rumah maupun kantor. Minum kopi tidak hanya setelah makan tapi juga sebelum jam kerja dimulai atau saat istirahat.
Di Eropa, minum kopi adalah tradisi yang dibangun. Sejak pertama kali kopi masuk ke Eropa hingga munculnya kedai kopi pertama, budaya kopi di sana berkembang pesat.
Di Wina, Austria, kopi dikombinasikan dengan musik dan tarian waltz menjadi “Tiga harta Wina”.
Ada pepatah terkenal di Italia: pria harus seperti kopi yang baik, kuat dan penuh gairah! Dalam suatu budaya, bahkan laki-laki dibandingkan dengan kopi, Anda bisa membayangkan betapa berharganya kopi.
Rakyat Italia sangat gemar akan kopi, dan merupakan item yang paling mendasar dan penting dalam kehidupan sehari-hari mereka. Hal pertama yang mereka lakukan setelah mereka bangun tidur, membuat secangkir kopi. Dari pagi sampai malam, baik pria maupun perempuan membawa secangkir kopi dimana pun mereka berada.
Prancis tanpa kopi, seperti Prancis tanpa anggur. Tidak bisa dibayangkan. Hal tersebut dipelajari di masa lalu pada beberapa hal, karena pasokan kopi yang tersendat, banyak orang di Prancis yang meninggal. Pada 1991, ketika Perang Teluk pecah, Prancis takut perang mungkin mengubah hidup mereka dan mereka semua lari ke supermarket untuk meraih apa yang mereka bisa. Kamera sebuah stasiun televisi menunjukkan gambar orang di supermarket membeli sejumlah besar kopi dan gula batu. Gambar-gambar tersebut segera berubah menjadi lelucon legendaris.
Di Prancis, orang tidak hanya menaruh perhatian pada rasa dan kualitas kopi itu sendiri, tetapi juga suasana di mana kopi dikonsumsi. Mereka ingin lingkungan mereka terasa anggun, romantis, dan sepuitis mungkin setara dengan keindahan seninya di Louvre. (The Epoch Times/val)
SUMBER ARTIKEL : http://www.epochtimes.co.id/serbi.php?id=265